Selasa, 17 Desember 2013

Balada Bumi Melayuku


Aku berdiri pada sebuah negeri berpenghuni
Menatap teguh sekitar tempat ku berpijak, Bengkalis,tanah Melayuku
Lembut,ketika sepoi angin pantai menggodaku
Butiran pasir putih yang tak pernah kutemui sebelumnya
Bayanganku mulai tampak saat kutatap jernih pantai negeriku
Seperti Pantai Surga

Sejenak,percikan air seakan menggaduh ingatanku
Ingatan tentang betapa indahnya negeriku itu dulu
Tapi kini,semua terasa berbeda

Air yang seolah tembus pandang
Kini kelabu
Ternodai oleh benda-benda mengambang buangan tangan manusia
Udara yang begitu segar,kini telah menyesakkan dada
Sungguh, mencekam hati dan tak berperi
Lalu perlahan
Kutinggalkan memoriku tentang alam ini dengan tanda tanya besar
Apa yang terjadi dengan negeri mungil ini ???
Aku mulai lagi mencari kehangatan tentang negeriku
Aku begitu rindu akan uniknya budaya negeri ini
Lantunan syair Melayu pengobat hati
Bait-bait pantun yang begitu khas
Lenggak lenggok Zapin nan indah
Dentuman gendang pengiring bahasa lembut itu
Semua ini seakan tenggelam dilalap arus global yang mendunia

Wahai anak negeri, Pemuda Harapan !
Sampai kapan kau biarkan tanah Melayu ini hilang perlahan ?
Seperti kayu yang terus habis dimakan rayap
Bangkitlah !!!
Satukan tekad untuk membangun tanah ini
Adakan revolusi besar-besaran
Lakukan perubahan
Jangan biarkan tangan-tangan jahil itu
Kembali menodai indahnya alam kita
Jangan biarkan arus barat itu
Mengubur dalam,kekayaan budaya kita
Sentuh trigonometri hatimu untuk cintai peninggalan budaya kita
Wahai anak negeri !
Berjanjilah pada dirimu
Harumkan,hidupkan Melayumu
Demi tanah Bengkalis
Bumi Melayu nan kaya segala ini

(FR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar